Salah satu hal yang sangat penting dalam latihan bela diri TNI adalah kecakapan dan kedisiplinan. Kecakapan dalam hal ini mencakup keahlian bertempur, teknik bela diri, serta strategi dalam menghadapi lawan. Sedangkan kedisiplinan dalam latihan bela diri TNI melibatkan tata tertib, ketepatan waktu, dan ketekunan dalam menjalani latihan.
Menurut Kolonel Inf. Bambang Soelistyo, kecakapan dan kedisiplinan merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam pembentukan mental dan fisik seorang prajurit. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan bahwa “tanpa kecakapan, seorang prajurit tidak akan mampu bertahan dalam pertempuran. Sedangkan tanpa kedisiplinan, seorang prajurit akan kehilangan arah dan fokus dalam melaksanakan tugasnya.”
Seorang ahli bela diri, Guru Agung Nana Suryana, juga menekankan pentingnya kecakapan dan kedisiplinan dalam latihan bela diri. Beliau mengatakan bahwa “tanpa kecakapan, seorang prajurit akan mudah dikalahkan oleh lawan. Sedangkan tanpa kedisiplinan, seorang prajurit tidak akan mampu mencapai potensinya yang sebenarnya.”
Dalam konteks TNI, kecakapan dan kedisiplinan tidak hanya berperan dalam pertempuran fisik, namun juga dalam memperkuat mental prajurit. Mayor Inf. Andi Surya, seorang psikolog militer, menjelaskan bahwa “latihan bela diri TNI tidak hanya melatih fisik prajurit, namun juga membentuk karakter dan mental yang tangguh. Kecakapan dan kedisiplinan menjadi pondasi utama dalam membangun kepercayaan diri dan ketahanan mental prajurit.”
Dengan memperkuat kecakapan dan kedisiplinan dalam latihan bela diri TNI, diharapkan para prajurit dapat menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan di lapangan. Sebagai bagian dari institusi pertahanan negara, kecakapan dan kedisiplinan adalah kunci utama dalam memastikan keamanan dan kedaulatan bangsa.